Assalamu 'alaikum warohmatullahi wabarokatuh
بسم الله الرحمن الرحيم
بسم الله الرحمن الرحيم
Pahala di sisi Allah
Allah subhanallahu wata'ala menegaskan, janganlah orang-orang yang beriman yang telah membelanjakan hartanya di jalan Allah itu menyebut-nyebut atau memamerkan pemberiannya dan janganlah membuat sakit hati (perasaan) si penerima dengan selalu menyebut-nyebutnya.
Karena Allah menjanjikan bahwa mereka akan menerima balasan/pahala di sisi Allah. Mereka tidak akan ada kekhawatiran dan tidak pula bersedih hati
Firman Nya :
Q.S.2 Al-Baqarah (ayat : 262)
262. Orang-orang yang
menafkahkan hartanya di jalan Allah, kemudian mereka tidak mengiringi
apa yang dinafkahkannya itu dengan menyebut-nyebut pemberiannya dan
dengan tidak menyakiti (perasaan si penerima), mereka memperoleh pahala
di sisi Tuhan mereka. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak
(pula) mereka bersedih hati.
Sahih International
262. Those who spend their wealth in
the way of Allah and then do not follow up what they have spent with
reminders [of it] or [other] injury will have their reward with their
Lord, and there will be no fear concerning them, nor will they grieve.
Perkataan yang baik
Allah subhanahu wata'ala memerintahkan, sebaiknya orang-orang yang beriman tidak menyebut-nyebutkan pemberian sedekahnya, karena hal itu akan membuat sakit perasaan si penerima, dan perkataan yang baik dan sopan serta pemberian maaf itu adalah lebih baik.
Disini Allah menyindir dengan segala kekuasaan dan kemurahannya bahwa, Allah itu Maha Kaya lagi Maha Penyantun
Firman Allah :
Q.S.2 Al-Baqarah (ayat : 263)
263. Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik dari sedekah yang
diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan (perasaan si penerima). Allah
Maha Kaya lagi Maha Penyantun.
Sahih International
263. Kind speech and forgiveness are better than charity followed by injury. And Allah is Free of need and Forbearing.
Menghilangkan Pahala
Sahih International
263. Kind speech and forgiveness are better than charity followed by injury. And Allah is Free of need and Forbearing.
Menghilangkan Pahala
(perhatikan keterangan ayat di bawah ini dengan seksama)
Allah subhanahu wata'ala menyeru kepada orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan pahala sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan jangan pula menyakiti perasaan si penerima, karena hal tersebut seperti orang yang menafkahkan hartanya/bersedekah karena riya kepada manusia dan seperti tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian (hari pembalasan).
Allah memberi perumpaan kepada orang itu seumpama batu yang licin, yang di atas batu itu ada tanahnya, dan tanah itu dapat ditanami tumbuh-tumbuhan, kemudian turun hujan yang lebat menimpa batu itu, lalu batu itu akan menjadi bersih lagi tidak ada bekasnya apa-apa. Mereka tidak menguasai/mendapatkan sesuatupun yang mereka usahakan.
Jadi jelasnya orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah/besedekah dengan riya dan menyakiti perasaan si penerima, Allah mengumpamakan seperi orang yang tidak beriman, orang yang tidak beriman itu sama dengan orang kafir.
Dan Allah menjelaskan bahwa tidak akan memberi petunjuknya kepada orang-orang yang kafir.
Firman Nya pula :
Q.S.2 Al-Baqarah (ayat : 264)
Allah subhanahu wata'ala menyeru kepada orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan pahala sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan jangan pula menyakiti perasaan si penerima, karena hal tersebut seperti orang yang menafkahkan hartanya/bersedekah karena riya kepada manusia dan seperti tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian (hari pembalasan).
Allah memberi perumpaan kepada orang itu seumpama batu yang licin, yang di atas batu itu ada tanahnya, dan tanah itu dapat ditanami tumbuh-tumbuhan, kemudian turun hujan yang lebat menimpa batu itu, lalu batu itu akan menjadi bersih lagi tidak ada bekasnya apa-apa. Mereka tidak menguasai/mendapatkan sesuatupun yang mereka usahakan.
Jadi jelasnya orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah/besedekah dengan riya dan menyakiti perasaan si penerima, Allah mengumpamakan seperi orang yang tidak beriman, orang yang tidak beriman itu sama dengan orang kafir.
Dan Allah menjelaskan bahwa tidak akan memberi petunjuknya kepada orang-orang yang kafir.
Firman Nya pula :
Q.S.2 Al-Baqarah (ayat : 264)
264. Hai
orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala)
sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si
penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada
manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka
perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah,
kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak
bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka
usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang
kafir.
Sahih International
264. O you who have believed, do not invalidate your charities with reminders or injury as does one who spends his wealth [only] to be seen by the people and does not believe in Allah and the Last Day. His example is like that of a [large] smooth stone upon which is dust and is hit by a downpour that leaves it bare. They are unable [to keep] anything of what they have earned. And Allah does not guide the disbelieving people.
Sahih International
264. O you who have believed, do not invalidate your charities with reminders or injury as does one who spends his wealth [only] to be seen by the people and does not believe in Allah and the Last Day. His example is like that of a [large] smooth stone upon which is dust and is hit by a downpour that leaves it bare. They are unable [to keep] anything of what they have earned. And Allah does not guide the disbelieving people.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar