Kamis, 10 Oktober 2013

ALI 'IMRAN (ayat : 133-135)





Bismillaahirraḥmaaniraḥiim 
Assalamu 'alaikum warohmatullahi wabarokatuh


وَسَارِعُوا إِلَىٰ مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ
133. Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa,
Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi
 
Bersegeralah melakukan perbuatan yang dapat menyampaikan kepada ampunan Allah atas dosa-dosa yang telah kita lakukan, yang dapat memasukkan kalian kedalam syurga yang luasnya seluaas langit dan bumi.

Yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa,

Dan yang oleh Alla telah menyediakaannya untuk hamba-hamba-Nya yang mau bertakwa, yaitu melaksanakan semua yang menjadi perintah-Nya, serta menjauhi  semua yang menjadi larangan-larangan-Nya.
Untuk itu, beramal baiklah, serta bertaubatlah dari perbuatan-perbuatan dosa, seperti melakukan riba' daan lain sebagainya, serta bersedekahlah kepada orang-orang yang sengsara dan yang membutuhkan pertolongan.

الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ ۗ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ
134. (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.
(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit,  

Mereka adalah orang-orang yang menggunakan hartanya untuk dibelanjakannya di jalan Allah, baik waktu  berkecukupan maupun dalam waktu kekurangan, mereka memberikannya dengan kesungguhan hati dan keikhlasan hanya karena Allah.

orang-orang yang menahan amarahnya dan mema'afkan (kesalahan) orang

Orang-orang yang mengekang dan menahan amarahnya, walaupun dia mampu untuk membalasnya, karena kekuasaan atau kekuatannya, tetapi mereka justru memaafkannya atas kesadaran hati hanya karena mengharapkan ridho Allah semata.

Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. 

Allah subhanahuwata'ala sangat mencitai orang-orang yang melakukan kebajikan, dengaan melakukan perbuatan menolong orang-orang yang sengsara, serta menyantuni orang-orang miskin yang mebutuhkan, dengan sebagian nikmat yaang telah diberikan Allah sebagai rasa syukur atas limpahan karunianya.

وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ فَاسْتَغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ وَمَنْ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا اللَّهُ وَلَمْ يُصِرُّوا عَلَىٰ مَا فَعَلُوا وَهُمْ يَعْلَمُونَ
135. Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.

Sebagian orang berfikir bahwa mukmin adalah orang yang tidak berdosa.
Padahal ayat ini menyebut  orang-orang bertakwa mungkin saja melakukan perbuatan buruk. Siapa saja yang berlaku buruk telah menzalimi dirinya.
Namun perbedaan orang mukmin yang berlaku buruk pada dua hal;
pertama mereka tidak melakukan terus perbuatan dosa.
Kedua, ketika menyadari perbuatan dosanya, ia segera meninggalkannya dan bertaubat kepada Allah. Karena mereka tahu Allah suka memaafkan orang yang bertaubat dan melakukan dosa akibat tidak sadar dan digoda setan.

 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar