Senin, 14 Oktober 2013

AL-HAJJ (ayat : 36-37)




Bismillaahirraḥmaaniraḥiim 
Assalamu 'alaikum warohmatullahi wabarokatuh



وَالْبُدْنَ جَعَلْنَاهَا لَكُمْ مِنْ شَعَائِرِ اللَّهِ لَكُمْ فِيهَا خَيْرٌ ۖ فَاذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ عَلَيْهَا صَوَافَّ ۖ فَإِذَا وَجَبَتْ جُنُوبُهَا فَكُلُوا مِنْهَا وَأَطْعِمُوا الْقَانِعَ وَالْمُعْتَرَّ ۚ كَذَٰلِكَ سَخَّرْنَاهَا لَكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

36. Dan telah Kami jadikan untuk kamu unta-unta itu sebahagian dari syi´ar Allah, kamu memperoleh kebaikan yang banyak padanya, maka sebutlah olehmu nama Allah ketika kamu menyembelihnya dalam keadaan berdiri (dan telah terikat). Kemudian apabila telah roboh (mati), maka makanlah sebahagiannya dan beri makanlah orang yang rela dengan apa yang ada padanya (yang tidak meminta-minta) dan orang yang meminta. Demikianlah Kami telah menundukkan untua-unta itu kepada kamu, mudah-mudahan kamu bersyukur.

 Dan telah Kami jadikan untuk kamu unta-unta itu sebahagian dari syi´ar Allah,

Allah menyebut-nyebut nikmat-Nya yang telah dilimpahkan kepada hamba-hamba-Nya, bahwa Dia telah menciptakan unta untuk kepentingan mereka dan menjadikannya termasuk syi'ar-Nya.
Al Badanah diartikan unta dan sapi ini pendapat sebagian besar/mayoritas tabi'in dan sebagian sahabat.

 kamu memperoleh kebaikan yang banyak padanya, maka sebutlah olehmu nama Allah ketika kamu menyembelihnya dalam keadaan berdiri (dan telah terikat).

Bagi kalian pada unta-unta itu terdapat banyak manfaat yang dapat kalian ambil, seperti sebagai tunggangan, pengangkut barang serta dapat kaliaan ambil susunya.
dan dapat kalian aambil dagingnya dan sebagai binatang korban yang akaan kalian aambil manfaatnya di akhirat kelak.
Sebutlah nama Tuhanmu (Allah) ketika kalian menyembelihnya, dalam keadaan berdiri dan terikat erat keempat kakinya.

Kemudian apabila telah roboh (mati), maka makanlah sebahagiannya dan beri makanlah orang yang rela dengan apa yang ada padanya (yang tidak meminta-minta) dan orang yang meminta.

Apabila ia telah jaatuh roboh dan nyawanya telah melayang dan tidak bergerak lagi karena telah mati, maka makanlah sebagian dari dagingnya, dan berikanlah sebagiaan kepada orang-orang yang ridha dengan apa yang ada pada mereka, sedang dia tinggal dirumahnya tanpa meminta-minta, serta orang-orang yang datang meminta-minta kepada kalian agar kalian memberinya sebagian dagingnya.

Demikianlah Kami telah menundukkan untua-unta itu kepada kamu, mudah-mudahan kamu bersyukur.

Demikianlah kami telah menundukkan unta bagi kalian, sekalipun ia mempunyai tubuh yang besar serta kekuatan yang sempurna, sehingga ia tidak membangkang kepada kalian, tetapi datang dengan menundukkan diri kepada kalian untuk menyembelihnya.
Yang demikian itu agar kalian mensyukuri nikmat yang telah Kami limpahkan kepada kalian.

لَنْ يَنَالَ اللَّهَ لُحُومُهَا وَلَا دِمَاؤُهَا وَلَٰكِنْ يَنَالُهُ التَّقْوَىٰ مِنْكُمْ ۚ كَذَٰلِكَ سَخَّرَهَا لَكُمْ لِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَاكُمْ ۗ وَبَشِّرِ الْمُحْسِنِينَ

37. Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik.

Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya.

Sekali-kali Allah tidak akan menerima daging yang disedekahkan serta curahan darahnya dengan penyembelihan itumeskipun kalian telah menyembelih dengan sangat banyak.
Akaan tetapi Allah akan menerima aml shaleh yang diangkat kepada-Nya dan keikhlasan karena menghendaki keridhaan Allah Ta'ala semata.

Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu.

Demikianlah Tuhan (Allah)  telah menundukkan unta itu bagi kalian, agaar kalian bersyukur kepada-Nya atas semua petunjuk yang telah diberikaan kepada kalian. Supaya kalian mengibarkaan panji-paanji agaama Allah dan melaksanakan ibadaah haji-Nya .

Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik.

Dan berikanlah kabar gembira , hai Rasul, kepada orang-orang yang taat tunduk dan patuh kepada Allah semata, sehingga mereka melaksanakan ketaatan  kepada-Nya di dunia dengan baik, dengan balasn syurga yang luasnya seluas langit dan bumi yang telah disediakan kepada orang-orang yang bertaqwa.


Kamis, 10 Oktober 2013

ALI 'IMRAN (ayat : 133-135)





Bismillaahirraḥmaaniraḥiim 
Assalamu 'alaikum warohmatullahi wabarokatuh


وَسَارِعُوا إِلَىٰ مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ
133. Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa,
Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi
 
Bersegeralah melakukan perbuatan yang dapat menyampaikan kepada ampunan Allah atas dosa-dosa yang telah kita lakukan, yang dapat memasukkan kalian kedalam syurga yang luasnya seluaas langit dan bumi.

Yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa,

Dan yang oleh Alla telah menyediakaannya untuk hamba-hamba-Nya yang mau bertakwa, yaitu melaksanakan semua yang menjadi perintah-Nya, serta menjauhi  semua yang menjadi larangan-larangan-Nya.
Untuk itu, beramal baiklah, serta bertaubatlah dari perbuatan-perbuatan dosa, seperti melakukan riba' daan lain sebagainya, serta bersedekahlah kepada orang-orang yang sengsara dan yang membutuhkan pertolongan.

الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ ۗ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ
134. (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.
(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit,  

Mereka adalah orang-orang yang menggunakan hartanya untuk dibelanjakannya di jalan Allah, baik waktu  berkecukupan maupun dalam waktu kekurangan, mereka memberikannya dengan kesungguhan hati dan keikhlasan hanya karena Allah.

orang-orang yang menahan amarahnya dan mema'afkan (kesalahan) orang

Orang-orang yang mengekang dan menahan amarahnya, walaupun dia mampu untuk membalasnya, karena kekuasaan atau kekuatannya, tetapi mereka justru memaafkannya atas kesadaran hati hanya karena mengharapkan ridho Allah semata.

Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. 

Allah subhanahuwata'ala sangat mencitai orang-orang yang melakukan kebajikan, dengaan melakukan perbuatan menolong orang-orang yang sengsara, serta menyantuni orang-orang miskin yang mebutuhkan, dengan sebagian nikmat yaang telah diberikan Allah sebagai rasa syukur atas limpahan karunianya.

وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ فَاسْتَغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ وَمَنْ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا اللَّهُ وَلَمْ يُصِرُّوا عَلَىٰ مَا فَعَلُوا وَهُمْ يَعْلَمُونَ
135. Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.

Sebagian orang berfikir bahwa mukmin adalah orang yang tidak berdosa.
Padahal ayat ini menyebut  orang-orang bertakwa mungkin saja melakukan perbuatan buruk. Siapa saja yang berlaku buruk telah menzalimi dirinya.
Namun perbedaan orang mukmin yang berlaku buruk pada dua hal;
pertama mereka tidak melakukan terus perbuatan dosa.
Kedua, ketika menyadari perbuatan dosanya, ia segera meninggalkannya dan bertaubat kepada Allah. Karena mereka tahu Allah suka memaafkan orang yang bertaubat dan melakukan dosa akibat tidak sadar dan digoda setan.

 



Selasa, 08 Oktober 2013

YAA SIINN (ayat : 7-10)







Bismillaahirraḥmaaniraḥiim 
Assalamu 'alaikum warohmatullahi wabarokatuh
 



لَقَدْ حَقَّ الْقَوْلُ عَلَىٰ أَكْثَرِهِمْ فَهُمْ لَا يُؤْمِنُونَ
7. Sesungguhnya telah pasti berlaku perkataan (ketentuan Allah) terhadap kebanyakan mereka, karena mereka tidak beriman.
Already the word has come into effect upon most of them, so they do not believe.

Orang-orang yang ingkar/kafir itu merasa diri merekalah yang terbaik dan pandai, karena kesombongan serta ketakaburannya, dengan congkaknya mereka menggedikkan kepalanya, dan mereka tidak mau menunduk atau menlirik sedikitpun akan risalah-risalah Allah didalam kitab Al-Qur'an yang telah diturunkan kepada nabi-Nya Muhammad saw. Mereka tidak mau mengimaninya dan mereka menganggap orang-orang yang memeluk agama islam dan beriman adalah orang-orang yang bodoh.

seperti dalam Firman Allah  :
Q.S2  Al-Baqarah  ayat, 2


وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ آمِنُوا كَمَا آمَنَ النَّاسُ قَالُوا أَنُؤْمِنُ كَمَا آمَنَ السُّفَهَاءُ ۗ أَلَا إِنَّهُمْ هُمُ السُّفَهَاءُ وَلَٰكِنْ لَا يَعْلَمُونَ
Apabila dikatakan kepada mereka: "Berimanlah kamu sebagaimana orang-orang lain telah beriman". Mereka menjawab: "Akan berimankah kami sebagaimana orang-orang yang bodoh itu telah beriman?" Ingatlah, sesungguhnya merekalah orang-orang yang bodoh; tetapi mereka tidak tahu.

Maka berlakulah ketentuan Allah atas mereka untuk menyiksa (mengadzab) mereka yang tetap membangkang dan ingkar setelah datangnya peringatan yang telah disampaikan oleh nabi Muhammad saw, karena mereka tetap tidak mau beriman. 

Tentang kepastian adzab ini diperkuat oleh ayat lain, 

Firman Allah :

Q.S.40  Ghafir  ayat : 6


وَكَذَٰلِكَ حَقَّتْ كَلِمَتُ رَبِّكَ عَلَى الَّذِينَ كَفَرُوا أَنَّهُمْ أَصْحَابُ النَّارِ
Dan demikianlah telah pasti berlaku ketetapan azab Tuhanmu terhadap orang-orang kafir, karena sesungguhnya mereka adalah penghuni neraka.

إِنَّا جَعَلْنَا فِي أَعْنَاقِهِمْ أَغْلَالًا فَهِيَ إِلَى الْأَذْقَانِ فَهُمْ مُقْمَحُونَ
8. Sesungguhnya Kami telah memasang belenggu dileher mereka, lalu tangan mereka (diangkat) ke dagu, maka karena itu mereka tertengadah.
Indeed, We have put shackles on their necks, and they are to their chins, so they are with heads [kept] aloft.

Pada leher-leher mereka, Allah memasang belenggu, lalu tangan mereka (diangkat ) ke dagu, sampai mereka dibuat menengadah..... 

Maksudnya adalah sebagai balasan yang setimpal kepada orang-orang yang kafir/ingkar, karena mereka itu semasa hidupnya didunia tidak mau tunduk kepada kepada semua ketentuan serta aturan Allah, dan tidak pula mau menundukkan kepala mereka  kepada keimanan.


وَجَعَلْنَا مِنْ بَيْنِ أَيْدِيهِمْ سَدًّا وَمِنْ خَلْفِهِمْ سَدًّا فَأَغْشَيْنَاهُمْ فَهُمْ لَا يُبْصِرُونَ
9. Dan Kami adakan di hadapan mereka dinding dan di belakang mereka dinding (pula), dan Kami tutup (mata) mereka sehingga mereka tidak dapat melihat.
And We have put before them a barrier and behind them a barrier and covered them, so they do not see.

Di hadapan mereka Allah adakan dinding (membatasi kebenaran), dan di belakang mereka juga ada dinding..... 

Dinding- dinding itu mereka sendirilah yang membuatnya untuk menutup diri dari petunjuk, mereka enggan menerima kebenaran dan tetap dalam kesesatan dan kekafiran mereka. 

Dengan demikian karena sikap mereka itu maka Allah menutup maata hati mereka sehingga tidak dapat meraih kebaikan dan tidak beroleh petunjuk kepada Islam. 

وَسَوَاءٌ عَلَيْهِمْ أَأَنْذَرْتَهُمْ أَمْ لَمْ تُنْذِرْهُمْ لَا يُؤْمِنُونَ
10. Sama saja bagi mereka apakah kamu memberi peringatan kepada mereka ataukah kamu tidak memberi peringatan kepada mereka, mereka tidak akan beriman.
And it is all the same for them whether you warn them or do not warn them - they will not believe.

Allah menegaskan bahwa bagi mereka itu sama saja, diberi peringatan ataukah tidak diberi, mereka tetap saja tidak akan beriman”. 

Allah telah mengunci mereka dalam kesesatan. 

Ayat ini telah dikupas juga pada awal surat al Baqarah. 

Bahwa ada dan tidaknya peringatan yang datang dari siapapun (dari Rasul Nabi maupun rasul Tabligh) tetap saja ingkar. 

Dalam hal ini Allah menjelaskan tentang fungsi Nabi Muhammad saw, bahwa dia hanya lah sebagai penyampai peringatan, dan tentu akan bermanfaat bagi orang-orang yang mengikutinya. 

Disini Muhammad saw sebagai Rasul Nabi yang membawa hujjah bagi umat manusia, namun mereka yang mengikutinya akan selamatlah kelak di akhirat, dan yang menolak serta membangkang maka “qaulul haq” (adzab) Allah akan tegak atas mereka karena hujjah telah sampai, dan mereka menolak. 

Orang-orang yang mengikuti beliau saw, mereka lah yang dapat mengambil manfaat dari peringatannya, dan mereka itu orang-orang beriman dan mengikuti al Qur’an yang agung, “dan yang takut kepada Tuhan (Allah) Yang Maha Pemurah walau pun dia tidak melihat-Nya. 
Maka berita gembira bagi mereka, berupa pahala yang mulia (besar) dan ampunan dari Allah atas segala dosa-dosanya yang telah lampau.

sumber :
Ust. Abu Fahmi
terjemahan
Tafsir Al Maraaghi