Kamis, 19 September 2013

YAA SIIN (ayat : 1-6)








بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ

يس

1. Yaa siin
Ya, Seen.

وَالْقُرْآنِ الْحَكِيمِ

2. Demi Al Quran yang penuh hikmah,
By the wise Qur'an.

Allah bersumpah dengan menyebut Al Qur'an yang penuh dengan hikamah, dan tidak ada kebatilan sedikitpun didalamnya, yang mnerangkan hala-hal yang hak dari Allah sang pencipta alam semesta.

إِنَّكَ لَمِنَ الْمُرْسَلِينَ

3. Sesungguhnya kamu salah seorang dari rasul-rasul,
Indeed you, [O Muhammad], are from among the messengers,

Sesungguhnya engkau ya Muhammad.saw adalah seorang rosul-rosul, yang diutus untuk menyampaikan risalah-risalah dari Allah subhanahuwata'ala, yang tertulis didalam kitab ssuci-Nya Al Qur'an

عَلَىٰ صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ

4. (yang berada) diatas jalan yang lurus,
 On a straight path.

Yang berisikan petunjuk-prtunjuk untuk menuju kepada jalan yang lurus, yaitu jalan yang diridhoi Allah.

تَنْزِيلَ الْعَزِيزِ الرَّحِيمِ

5. (sebagai wahyu) yang diturunkan oleh Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang,
 [This is] a revelation of the Exalted in Might, the Merciful,

Yang telah diturunkan Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang, sebagai petunjuk kepada semua manusia.

لِتُنْذِرَ قَوْمًا مَا أُنْذِرَ آبَاؤُهُمْ فَهُمْ غَافِلُونَ

6. Agar kamu memberi peringatan kepada kaum yang bapak-bapak mereka belum pernah diberi peringatan, karena itu mereka lalai.
That you may warn a people whose forefathers were not warned, so they are unaware.

Dengan kitab Al Qur'an itu agar kamu memberikan peringatan dan nasehat-nasehat kepada kaum yang bapak-bapak mereka belum pernah diberi peringatan untuk membenarkan semua apa yang Allah perintahkan kepada rosul Nya, dan masuk kedalam agama Allah, agama yang lurus dan tidak ada kebatilan didalamnya



Senin, 16 September 2013

Q.S.64 AT-THAGAABUN (ayat : 11-13)











Bismillaahirraḥmaaniraḥiim
Assalamu 'alaikum warohmatullahi wabarokatuh



Tunduk Dan Tawakal Kepada Allah


At Taghaabun

مَا أَصَابَ مِنْ مُصِيبَةٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ ۗ وَمَنْ يُؤْمِنْ بِاللَّهِ يَهْدِ قَلْبَهُ ۚ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ

11. Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan ijin Allah; dan barangsiapa yang beriman kepada Allah niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.

Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan ijin Allah; 

Apa yang menimpa sesorang baik itu berupa musibah, bencana atau kebaikan serta kenikmatan itu terjadi menurut qadla dan qadar-Nya, sesuai dengan sunah-sunah (ketentuan-ketentuan) Allah yang diletakkan pada hukum-hukum alam.

Orang harus bekerja keras, berusha dan berikhtiar dengan bersungguh-sungguh dan berupaya untuk mendatangkan kebaikan serta menolak keburukan/kejahatan dari dirinya sendiri maupun dari orang lain.

Kemudian kita tidak usah khawatir dan bersedih sesudah itu terhadap apa-apa yang menimpa kita, baik itu berupa keburukan serta bencana maupun kebaikan dan keberuntungan.
Karena kita sudah melakukan segala daya upaya apa yang ada dalam kemapuan serta kesanggupan kita dalam berusaha.

Dan diluar hal itu, semua bukanlah urusan kita tetapi semua menjadi urusan Allah. Jadi yang mendominasi disini adalah ketentuan Allah, yang berlaku dengan mutlak.

Dan barangsiapa yang beriman kepada Allah niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya.

Disini Allah melanjutkan serta menegaskan, Allah akan melapangkan dada orang-orang yang beriman untuk menambahkan kebaikan keimanan serta ketaatan didalam hatinya, yang akan menyinari serta meneranginya.
Dadanya menjadi lapang untuk menambah kebaikan dan melangkahkan kaki dalam ketaatan.
Adakah nikmat yang lebih besar dari nikmat ini ?

Kesungguhan dalam mengerjakan kebaikan, ketenangan dalam kesedihan dan kesulitan, ketenteraman dalam jiwa dan kepercayaan akan semua karunia Allah.

Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.

 Dia (Allah) mengetahui semua isi hati dengan hal ikhwalnya, serta memahami apa yang menjadi rahasia dan bisikannya, baik dalam keluhan dan pengaduan maupun permohonan serta pengharapan. Maka waspada dan sadarilah akan kepengawasan-Nya, baik diwaktu tersembunyi maupun diwaktu terbuka.

وَأَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ ۚ فَإِنْ تَوَلَّيْتُمْ فَإِنَّمَا عَلَىٰ رَسُولِنَا الْبَلَاغُ الْمُبِينُ
 
12.Dan taatlah kepada Allah dan taatlah kepada Rasul-Nya, jika kamu berpaling sesungguhnya kewajiban Rasul Kami hanyalah menyampaikan (amanat Allah) dengan terang.
 
Dan taatlah kepada Allah dan taatlah kepada Rasul-Nya, jika kamu berpaling sesungguhnya kewajiban Rasul Kami hanyalah menyampaikan (amanat Allah) dengan terang
 
 Taatlah kepada Allah dalam apa yang disyari'atkan-Nya, taatlah pula kepada rosul-Nya dan apa yang disampaikannya dari Allah, kerjakanlah apa yang diperintahkan-Nya dan tinggalkanlah apa yang dilarang dan dicegah-Nya. Jika kamu berpaling dari yang demikian itu, maka tugas rosul disini hanyalah wajib menyampaikan amanat dan risalah Allah yang ditugaskan kepadanya dengan terang.
 
اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ۚ وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ
 
13. (Dialah) Allah tidak ada Tuhan selain Dia. Dan hendaklah orang-orang mukmin bertawakkal kepada Allah saja.
  (Dialah) Allah tidak ada Tuhan selain Dia.

 Allah nenberikan ketegasan, bahwa hanya Dialah Allah, Allah yang menciptakan alam semesta ini, Allah yang mematikan dan menhidupkan, Allah yang memberikan balasan baik yang berupa kebaikan maupun keburukan. Tidak ada tuhan yang menjadi sesembahan manusia selain Dia.

Dan hendaklah orang-orang mukmin bertawakkal kepada Allah saja.
Disini diisyaratkan bahwa orang-orang yang beriman hendaklah bertawakal/bersandar hanya kepada Allah semata, dan tidak bersaandar daan menggatungkan harapannya kepada selain Allah. Karena hanya Allah sajalah yang dapat memberikan manfaat serta mudharat kepada semua hamba-hamba-Nya, tidak selain Dia.


Sumber :
Terjemahan Tafsir
AL- MARAGHI