Senin, 17 Februari 2014

AL - AN'AM (ayat : 115)


Bismillaahirraḥmaaniraḥiim 
Assalamu 'alaikum warohmatullahi wabarokatuh








KESEMPURNAAN AYAT-AYAT ALLAH


وَتَمَّتْ كَلِمَتُ رَبِّكَ صِدْقًا وَعَدْلًا ۚ لَا مُبَدِّلَ لِكَلِمَاتِهِ ۚ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
115. Telah sempurnalah kalimat Tuhanmu (Al-Quran) sebagai kalimat yang benar dan adil. Tidak ada yang dapat merubah rubah kalimat-kalimat-Nya dan Dialah yang Maha Mendenyar lagi Maha Mengetahui.

Telah sempurnalah kalimat Tuhanmu (Al-Quran) sebagai kalimat yang benar dan adil. Tidak ada yang dapat merubah rubah kalimat-kalimat-Nya.


Tentang kebenaran Al-Qur'an sebagai wahyu Ilahi itu tidak usah diragukan lagi.
Kebenaran asli dari Dia dan keadilanpun dari Dia.
Tidak ada hakim lain dan hukum lain yang dapat melebihi itu, undang-undang yang diwahyukan Allah adalah untuk kepentingan umat manusia, bukan untuk mempertahankan kekuasaan Allah.

Sebaliknya undang-undang buatan manusia, kebenaran dan keadilan yang dikarang manusia dengan susunan kata-kata yang diperhiasi, ialah untuk kepentingan mempertahankan kedudukan golongan yang berkuasa. Undang-undang manusia dapat saja berubah kalau zaman sudah berubah, sedang syariat Illahi tak dapat dirubah oleh manusia.

Sebab itu kami sampaikan satu penegasan lagi : "Sekali-kali tidak ada pengganti dari Kalimat-kalimat Nya". Salah satu arti dari Kalimat adalah perkataan, atau Sabda. Kalimat Allah adalah Sabda Allah.
Sabda Allah tak dapat diganti dengan sabda lain.
Sebab sabda yanga lain adalah sabdanya mahkluk, sedang pengetahuan serta pengalaman mahkluk sangatlah terbatas.

Kalimat Illahi adalah mutlak untuk segala zaman.

Didalam menegakkan pendirian ini, sejak dari langkah pertama sudah mesti berterang-terang, tidak boleh bersembunyi. Kaum kafir dan munafik mungkin bersedia bekerja sama dengan orang-orang islam, asal beberapa usul mereka diterima.

Segala usulpun boleh dipertimbangkan, kecuali, ada peraturan selain peraturan Allah yang akan dijalankan. Atau ada hukum lain pengganti hukum Allah, dan mencari hakim selain hakim Allah.

dan Dialah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

Oleh sebab Allah senantiasa mendengar dan mengetahui apa-apa yang kita usahakan dan kita lakukan, maka kita manusiapun haruslah berusaha supaya apa tindakan yang kita ambil didalam hidup, sesuai hendaknya dengan kehendak Allah dan diridhai oleh Allah. Bertemu hendaknya taufik dan hidayah Illahi dengan apa yang kita rencanakan. Karena betapapun hebatnya kemajuan hasil pendapat manusia, namun yang mutlak benar hanyalah apa yang ditentukan oleh Allah. Yang ainnya hanyalah keraguan dan kecenderungan belaka, tidak ada yang yakin dan tidak ada yang pasti. Teori yang lama dapat dijatuhkan dengan teori yang baru.

Pendirian Yang Tegas.

Apabila seorang pejuang Muslim membaca ayat-ayat Al-Qur'an dan faham akan artinya, tidak dapat tidak ayat ini pasti akan mempengaruhi sikap jiwanya. Ayat-ayat diatas tegas benar menyatakan bahwa Rasulullah s.a.w harus menyatakan terus terang bahwa dia tidak akan menerima hakim lain selain Allah.
Tidak pula menerima peraturan lain seain peraturan Allah.

Ini mengenai seluruh segi daripada kehidupan.

Maka tidaklah heran bila pejuang Islam yang bercita-cita ingin menegakkan Ayat-ayat Allah, didalam alam ini kebanyakan dibenci oleh goongan yang tidak mengenal peraturan Allah itu.
Di dalam negeri Islam sendiri, pejuang Islam dibenci dan menderita berbagai penderitaan jika dia mengemukakan keyakinan hidup, menjelaskan bahwa dia bercita-cita agar di negerinya peraturan dan undang-undang negeri harus diambil dari peraturan dan undang-undang Allah.


sumber :
Tafsir Al-Azhar